Pena Populer

Minggu, 06 Oktober 2013

DORAMA TONBI : REVIEW

Author : D&M


Dorama yang dibintangi oleh Takeru Sato di awal tahun 2013 ini,masuk 5 besar peraih ratting tertinggi di kuartal pertama dorama 2013.
Takeru sato,pria kelahiran tahun 1989 ini harus memerankan karakter dengan setting tahun 1998.

Dorama ini diangkat dari novel best seller jepang karya Shigematsu Kiyoshi dengan judul yang sama. Tonbi sendiri bercerita tentang Ichikawa Akira yang sejak kematian ibunya saat berumur 4th dibesarkan oleh ayahnya dengan penuh kasih sayang. Walaupun dia tidak punya ibu tapi dia tidak pernah merasa kekurangan kasih sayang karena dia dikelilingi banyak 'benih daun' (benih daun adalah daun yang kering/mati sebelum tahu mekarnya bunga),sebutan bagi orang-orang selain ayahnya yang sangat menyayanginya.
Apa yang diajarkan ayahnya sejak kecil membuat dia mengerti arti dari kehidupan.

Dorama ini sangat hangat dan penuh pelajaran tentang hidup. D&M aja sampai nangis terharu setiap episode nya. Bagi yang gak suka tema melow mohon dipikirkan lagi untuk menonton tapi kalau mau nyoba silahkan. menurutku keren dan menyentuh banget. Nilai plus nya adalah karena yang main adalah Takeru Sato. Betahhhh booo lihat Sato-kun hahaha (Moto: Drama genre apapun kalau yang mainnya idola kita pasti ditonton XD)

                               Jangan ketawa yah,Sato kun style nya jadul XD (1989)

Adegan yang sangat membekas salah satunya adalah saat Akira SMA,Akira sebagai senior memukul 'butt' juniornya dengan pemukul baseball. Ayahnya yang melihat anak kesayangannya memukul orang lain kemudian meninju Akira. Malam harinya,Ayah Akira mendapat telepon kalau anak yang dipukul akira masuk rumah sakit dan orang tuanya berniat menuntutnya. Ayah Akira kemudia meminta Akira meminta maaf pada juniornya. Tapi akira mengatakan kalau dia tidak perlu minta maaf. Dan memperlihatkan bekas tinju ayahnya dipipinya kemudian berkata kalau ayahnya pun harus minta maaf padanya karena telah memukulnya.
Si ayah menolak meminta maaf,si ayah bilang dia memukul Akira untuk mengajarkan akira bukan untuk menyakitinya. Akira mengatakan kalau ayahnya menyakitinya dengan memukulnya dan ayahnya harus minta maaf.

   Akira saat masih SMA (sato-kun <3)

Si ayah tetap menolak. "Aku tidak akan minta maaf! Apa itu benar-benar sakit Akira?" "iya" jawab Akira. Dan si Ayah pun mulai meninju wajahnya sendiri sampai berdarah sambil berkata kalau dia tidak akan minta maaf karna telah memukul anaknya. Akira yang kaget melihat sang ayah memukul wajahnya sendiri mencoba menahan sang ayah dan berkata dia mengerti maksud ayahnya.
Setelah itu,orang tua korban datang kerumahnya. memaki-maki akira. Sang ayah pun meminta maaf atas kelakuan anaknya. Orang tua korban meminta akira keluar dari tim baseball karena anaknya takut pada akira,Akira kaget dan dia memohon maaf dan berjanji tidak akan melakukannya lagi tapi dia tidak bisa keluar dari tim baseball. Walaupun Akira sudah memohon,si orang tua korban tetap ingin Akira keluar atau dia akan membawanya ke pihak berwajib. Ayah akira pun berang, memaki orang tua korban dan membela Akira.
Orang tua korban: "Pantas saja anakmu seperti itu! kamu selalu memanjakan anakmu!"
Ayah akira: "Heh,Kalau bukan saya yang memanjakannya lalu siapa? Kamu juga memanjakan anakmu kan?"
Saat itu Akira belajar banyak hal dari ayahnya!

Atau saat Akira masih berumur 4/5 tahun,sebagai anak yang baru ditinggal mati ibunya. Akira merasa kesepian. Dia selalu murung melihat teman sekelasnya yang dijemput oleh ibunya. Orang-orang disekitar akira mulai khawatir. Shoun,seorang biksu yang juga seperti kakeknya. mengajak akira dan ayahnya kepantai saat salju turun. Akira pun kedinginan. Si biksu menyuruh ayahnya menggendong akira.
"Apa kamu masih kedinginan akira?"
Akira mengannguk.
"Saat ayahmu menggendongmu,dadamu akan hangat. itulah kehangatan seorang ayah. Kalau okka-san mu masih hidup dia akan menghangatkan punggungmu,sehingga kamu tidak akan kedinginan lagi"
Kemudia biksu itu meletakan tangannya dipunggung kecil Akira.
"Apa sekarang kamu masih kedinginan?"
"Sedikit" jawab akira.
Si biksu pun menyuruh teman si ayah ikut meletakan tangannya di punggung akira.
"Akira,walaupun kamu tidak punya ibu yang akan menghangatkan punggungmu,kamu jangan merasa jadi anak yang malang. karena kamu tidak akan pernah merasa kesepian dan kedinginan. Jika kamu masih merasa kedinginan,kakek akan ajak bibi dan yang lainnya ikut mengahangatkan punggungmu"
Akira pun menangis dengan polosnya begitupun sang ayah dan si paman.


Akira kecil,remaja,dewasa. Lucuuuu yang gedenya pengen aku bawa pulang kampung XD

NB: Scene pas Biksu Shoun meninggal....banjir airmata :( :( :(

Tidak ada komentar:

Posting Komentar